Sabtu, 12 November 2011

Tugas Indo 3

Bahasa Alay VS Bahasa Indonesia

Alay, ya lagi-lagi Alay.. Ada yang bilang Alay itu Anak Lebay, Anak Layangan, Anak layu atau Anak kelayapan dan lain sebagainya. Kini anak muda sekarang cenderung mengandurungi ini namun ada juga yang tidak suka. Fenomena ini senantiasa bisa salah kaprah atau bahkan bisa merusak. Bahasa Alay itu sangat berbeda dari bahasa biasanya, awal mula kemunculan bahasa rumit ini tak lepas dari perkembangan SMS atau layanan pesan singkat. Namanya pesan singkat, maka menulisnya jadi serba singkat, agar pesan yang panjang bisa terkirim hanya dengan sekali SMS. Selain itu juga agar tidak terlalu lama mengetik dengan tombol handphone yang terbatas. Awalnya memang hanya serba menyingkat. Kemudian huruf-huruf mulai diganti dengan angka, atau diganti dengan huruf lain yang jika dibaca kurang lebih menghasilkan bunyi yang mirip.
Keberadaan bahasa alay dianggap kaum muda sebagai alat komunikasi dalam pergaulan sehari-hari. Baik lisan maupun tulisan, bahasa ini dianggap sebagai media berekspresi. Namun, tanpa disadari, lama kelamaan bahasa alay bisa mengancam eksistensi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan karena semakin jauh berbeda dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar. “Para pemuda seharusnya bisa menempatkan dirinya dan mengikuti kaidah-kaidah Bahasa Indonesia. Karena bahasa itu kan menunjukkan diri seseorang,” ujar Laksmi, dosen Bahasa Indonesia Institut Pertanian Bogor kepada tim Liputan 6 SCTV, Sabtu (9/10).
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa itu merupakan alat yang sangat tidak memadai untuk berfikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat (C.P.F.Lecoutere, L. Grootaers).
Akan tetapi, munculnya bahasa Alay juga merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Dalam ilmu linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasnya digunakan dalm acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.
Kita ketahui bahwa Bahasa Indonesia itu sudah mulai dipenuhi oleh bahasa aing yang mungkin saja dapat merusak, salah satunya yaitu bahasa Alay. Jika hal ini kita perhatikan, tatanan bahasa Indonesia kian merasuki E.Y.D yang benar. Namun, kita juga harus terbuka dengan hal-hal yang baru tapi tidak mengindahkan tatanan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan bahasa Alay oleh para remaja ABG mungkin dimaksudkan untuk menyingkat karakter agar efisien atau agar ortu (orang tua) yang kebetulan memergoki mereka ketika ber-SMS atau mencuri-curi membuka hape anaknya menjadi puyeng sendiri karena tidak mengerti.
Nah, kalau setiap hari para remaja kita sudah biasa ber-SMS sampai ratusan kali dengan menggunakan bahasa Alay terus-menerus, tidak mustahil mereka menjadi linglung ketika harus menjawab soal bahasa Indonesia yang mempunyai aturan baku tentang penggunaan huruf besar dan kecil, tanda-tanda baca, dan lain-lain.
A : N4nt1 50re ud 4d4 4cr4 g4? B : Gk, ‘loM 4d4, knp?
A : M0 Nnt0n sm W 94k? B : Bwleh, y03ks.. :-) )
Yang Anda lihat di atas sama sekali bukan kode bahasa rahasia intelijen. Tapi sekadar gaya bahasa tulis yang sedang populer di kalangan anak muda sekarang ini. Gaya bahasa ini mudah Anda jumpai di SMS yang ada di handphone mereka, atau pada status dan wall Facebook anak-anak muda. Mungkin Anda akan langsung merasa sebal atau malah pusing membacanya. Namun, jika sudah bisa menebak artinya, Anda jangan keburu senang dulu. Sebab tidak selamanya Anda langsung bisa paham maksudnya.
“Bahasa alay yang kian banyak digunakan oleh generasi muda Indonesia ini hanya punya syarat mengancam dan merusak bahasa Indonesia jika digunakan pada media yang tidak pada tempatnya,” ujan Suleman.
Sebaliknya, kata Suleman, jika hanya digunakan sebagai bahasa pergaulan, atau media-media baru yang memilih cara interaksi yang baru, seperti situs jejaring sosial Facebook atau Twitter, maka bahasa “alay” tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
“Biarkan bahasa gaul itu berinteraksi pada tempatnya, malah keberadaannya dapat memperkaya kajian para ahli linguistik,” ujar Suleman, yang tengah menyusun disertasi dengan fokus penggunaan bahasa gaul di berbagai situs jaringan sosial. Kalangan pendidik diimbau untuk tidak perlu gelisah secara berlebihan terhadap merebaknya bahasa “alay” atau bahasa gaul di kalangan remaja masa kini. Bahasa “alay” tidak akan merusak bahasa Indonesia. Terkait dengan itu, lanjutnya, para linguis dan kalangan pendidik tidak perlu mengambil sikap berlebihan. “Bahasa Indonesia justru akan teruji dan berkembang sesuai zamannya, dengan adanya berbagai variasi bahasa di sekitarnya,” kata dia.
Berikut disampaikan contoh beberapa Bahasa Alay:
  • Gue : W, Wa, Q, Qu, G
  • Aku : Akyu, Akuwh, Akku, q.
  • Lo/kamu : U
  • Rumah : Humz, Hozz
  • Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
  • Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
  • Tuh : Tuwh, Tuch
  • Deh : Dech, Deyh
  • Sempat : S4
  • Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
  • Khusus : Khuzuz
  • Kalian : Klianz
  • Belum : Lom, Lum
  • Cape : Cppe, Cpeg
  • Kan : Khan, Kant, Kanz
  • Manis : Maniezt, Manies
  • Cakep : Ckepp
  • Keren : Krenz, Krent
  • Dulu : Duluw (Dulux aja biar bisa ngecat rumah)
  • Chat : C8
  • Tempat : T4
  • Add : Et, Ett (biasanya minta di add friendsternya)
  • Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obeng)
  • Telepon : Tilp
  • Ini : Iniyh, Nc
  • Boleh : Leh
  • Baru : Ru
  • Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
  • Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
  • Nih : Niyh, Niech, Nieyh
  • Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k., wkowkowkwo (bacanya apa coba tolong jelaskan)
  • Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
  • Hai : Ui (Apa Ui? Universitas Indonesia?)
  • SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god…)
  • Mengeluh : Hufft
  • Kurang : Krang, Krank (Crank?)
  • Tau : Taw, Tawh, Tw
  • Maaf : Mu’uv, Muupz, Muuv
  • Sorry : Cowwyy, Sowry
  • Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
  • Kakak : Kakagg
  • Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
  • Apa : Pa, PPa (PPa ???)
  • Tapi : PPi
  • Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
  • Buat : Wat, Wad
  • Cewek : Cwekz
  • Cowok : Cwokz
  • Bokep : Bokebb
  • Sih : Siech, Sieyh, Ciyh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
  • Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal’a, misal.a
  • Imut : Imoetz, Mutz
  • Loh : Loch, Lochkz, Lochx
  • Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
  • Salam : Lam
  • Karena/Soalnya : Coz, Cz
  • Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
  • Punya : Pya, P’y
  • Pasti : Pzt
  • Anak : Nax, Anx, Naq (ko-naq?)
  • Cuekin : Cuxin
  • Curhat : Cvrht
  • Main : Men
  • Paling : Plink, P’ling
  • Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
  • Makan : Mumz, Mamz
  • Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
  • Terus : Rus, Tyuz, Tyz
  • Tiap : Tyap
  • Dong : Dumz, Dum (apa Dumolit?)
  • Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
  • Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies?)
  • Sayang : Saiank, Saiang
  • Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann…)
  • Setiap : Styp
  • Lupa : Lupz
  • Udah : Dagh
  • Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Nah, kita juga minimal harus tahu ciri-ciri dari bangsa Alay, alah lebay dech… Hehehe:
  1. sok narsis dalam segala hal ( kalo foto biasanya mulutnya di gembungin/di monyongin, mukanya kadang di kerutin ) dll.
  2. tongkrongannya di pinggir pinggir jalan (yang cewek godain cowok,yang cowok godain cewe yang lagi lewat, dan kalo ada hal yg menarik langsung di sorakin) intinya kampungan
  3. kalo lagi ngumpul bawa handshet buat dengerin lagu lewat handphone(suka pamer ga jelas & sok asik gitu deh). Trus sok telpon-telponan dan SMS-SMS an.. kondisi terparah,, biasanya suka nunjukin SMS dari ce/co ke temenya,, biar dibilang kl ce/co nya perhatian ama dia..
  4. sok EMO/PUNK/(yg laen) tapi ditanya sejarahnya emo ga tau.
  5. sok pengen ‘gaul’ mau ngikutin tren yang sekarang tapi terlalu LEBAY (cth: nge-mix baju ga kira kira ; baju ijo,celana kotak kotak,sepatu merah,kacamata biru!)
  6. dimana mana SELALU ada acara yg namanya ‘putu putu narziz’.entah itu di track sepeda,WC,mobil,kamar,stasiun ,angkot,dll. Bahkan foto2nya di edit sampe muka yang aslinya item, di blur(di putih2in) sampe kayak kuntilanak.
  7. fotonya ga nahan smua! (dengan gaya di imut imutin,dideketin lampu biar ‘terang bgt’,foto deket bgt dari wajah *biar jeleknya ga keliatan*,foto dari atas *biar kelihatan keren kali ya*,dll..pokoknya yang bisa bikin ENEG semua orang)
  8. SIBLING di Facebook bisa 50 orang lebih, padahal saudara aja bukan
  9. buat cowok..tiap hari kerjaannya cari musuh(ribut) mulu sama temen temen cowoknya yg lain *biar dianggep keren gituw*
  10. Nama di Facebook Panjaaaang banget, Contoh: Namakupanjangbanget Biarkeliatangaul Bangetdehhaha, atau biasanya namanya di kasih strip: -Namaku Alay Banget Ya-
  11. suka ngirim bulbo ga jelas di YM, FS atau FB :”akko onlenndh dcnniih” ato “ayokk perang cummendh cmma saiia” etc (paling parah lagi kalo ngirim bulbo dengan judul “********” tapi isinya kosong!) ih kampret bner deh tu orang orang alay.
  12. menganggap dirinya eksis di Facebook atau Mulktiply (kalo comments banyak itu berarti anak gaul jadi lomba banyak-banyakan comment) *please deh ga bgt! emang kenapa coba kalo commentnya banyak? dapet rekor muri ya? ga penting bgt deh.
  13. facebook dipenuhi glitter-glitter norak yang pastinya bisa ngerusak retina mata zz
  14. nama facebook mengagung – agungkan diri sendiri,seperti : pRinceSs cuTez,sHa luccU,tIkka cAntieqq,etc. (pede bgt sih?)
  15. kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama adalah talitra,dbuat jadi : talz. nama adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)
  16. foto di facebook bisa nyampe 300 lebih padahal cuman foto DIRINYA SENDIRI
  17. diam diam mengidolakan : kangen band,st12,radja,ato bahkan GARNET BAND
  18. suka menghina orang lain yang ga sama kaya dia.
  19. suka rusuh di stiap ada konser band, sampe2 bikin CLUB untuk membenci suatu band yang dia lihat, contoh : APWG = ANTI PEE WEE GASKINS
  20. buat cewek tiap hari kerjaannya ngomongin ttg cowooooooooo mulu! (cth: eh tau ga si A tadi gini loh sama gue hahaha lucu bgt ya? *ga lucu!)(yah pokoknya sok pamer gitu deh*berasa cantik)
  21. Sok2an bisa bahasa inggris, dari wall, profil, semuanya bahasa inggris.
Waduh banyak juga ya ciri-cirinya, nah apakah kita termaksud didalamnya atau tidak. Atau tanpa disadari kita sudah masuk ke ranah kaum Alay dengan bahasa yang digunakan.
Contoh-contoh yang telah disebutkan di atas baru sedikit, ini artinya masih banyak lagi kata-kata yang termaksud di dalamnya. Penggunaan bahasa Alay memiliki dampak yang positif dan negatife. Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih creative. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.
Sedangkan dampak negatifnya adalah penggunaan bahasa Alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbaha Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa Alay. Karena, bahasa Alay tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa Alay. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa Alay sebagai komunikasi.
Dampak negatif lainnya, bahasa Alay dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata Alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.
Sebagai penutup, Bahasa Alay bisa saja mengusik tatanan Bahasa Indonesia, namun dengan demikian keberadaan Bahasa Indonesia juga bisa teruji dengan hal-hal yang baru sehingga bisa lebih menguatkan Bahasa Indonesia itu sendiri. Sudah seharusnya, kita harus bisa menjadikan Bahasa Indonesia untuk berbicara satu sama lain, bahkan masih banyak loch orang Indonesia yang tidak bisa berbicara Bahasa Indonesia, jawabannya tanya kenapa.. *Ups, bukan iklan kok*. Namun, semua itu pasti ada zaman-zamannya misalkan dulu heboh dengan bahasa gaul namun dengan sendirinya berangsur-angsur hilang dan Bahasa Alay bukan tidak mungkin akan hilang juga dari peredarannya dan yang perlu ditunggu adalah Bahasa Apa Lagi nich…. Hhehehehehee :)

Sumber : faisal14.wordpress.com/2011/01/.../bahasa-alay-vs-bahasa-indonesia/

Tidak ada komentar: