Selasa, 19 November 2013

ASPEK BISNIS DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

PROSEDUR PENDIRIAN BISNIS


Untuk membentuk sebuah bisnis kita harus melewati beberapa prosedur terlebih dahulu. Pada penulisan kali ini mari kita diskusikan prosedur dan sedikit pengetahuan yang menyangkut pendirian badan usaha atau bisnis. Sebelum melangkah lebih jauh, terlebih dahulu kita definisikan apa itu badan usaha. Badan Usaha (Bisnis) adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.

Untuk Baca Selengkapnya KLIK DISINI

Jumat, 08 November 2013

Peraturan dan Regulasi

Peraturan dan Regulasi IT (UU tentang Hak Cipta, Telekomunikasi & Internet Banking)


Peraturan menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima: setiap warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku, atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.

Regulasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Regulasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya: pembatasan hukum diumumkan oleh otoritas pemerintah, regulasi pengaturan diri oleh suatu industri seperti melalui asosiasi perdagangan, Regulasi sosial (misalnya norma), co-regulasi dan pasar. Seseorang dapat, mempertimbangkan regulasi dalam tindakan perilaku misalnya menjatuhkan sanksi (seperti denda). Tindakan hukum administrasi, atau menerapkan regulasi hukum, dapat dikontraskan dengan hukum undang-undang atau kasus. 
Perkembangan teknologi yang sangat pesat, membutuhkan pengaturan hukum yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi tersebut. Sayangnya, hingga saat ini banyak negara belum memiliki perundang-undangan khusus di bidang teknologi informasi, baik dalam aspek pidana maupun perdatanya.



lebih lengkapnya anda bisa Klik Di Sini untuk melanjutkan membaca atau mendownloadnya.

Jumat, 01 November 2013

IT FORENSICS

Saat ini teknologi komputer dapat digunakan sebagai alat bagi para pelaku kejahatan komputer : seperti pencurian, penggelapan uang dan lain sebagainya. Barang bukti yang berasal dari komputer telah muncul dalam persidangan hampir 30 tahun. Awalnya, hakim menerima bukti tersebut tanpa membedakannya dengan bentuk bukti lainnya. Namun seiring dengan kemajuan teknologi komputer, perlakuan tersebut menjadi membingungkan. Bukti yang berasal dari komputer sulit dibedakan antara yang asli ataupun salinannya, karena berdasarkan sifat alaminya, data yang ada dalam komputer sangat mudah dimodifikasi. Proses pembuktian bukti tindak kejahatan tentunya memiliki kriteriakriteria, demikian juga dengan proses pembuktian pada bukti yang didapat dari komputer.

Di awal tahun 1970-an Kongres Amerika Serikat mulai merealisasikan kelemahan hukum yang ada dan mencari solusi terbaru yang lebih cepat dalam penyelesaian kejahatan komputer. US Federals Rules of Evidence 1976 menyatakan permasalahan tersebut. Hukum lainnya yang menyatakan permasalahan tersebut adalah: Economic Espionage Act 1996, berhubungan dengan pencurian rahasia dagang The Electronic Comunications Privacy Act 1986, berkaitan dengan penyadapan peralatan elektronik. The Computer Security Act 1987 (Public Law 100-235), berkaitan dengan keamanan sistem komputer pemerintah.


Pengertian IT Forensik


IT Forensik merupakan Ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan fakta dan bukti pelanggaran keamanan sistem informasi serta validasinya menurut metode yang digunakan (misalnya metode sebab-akibat) atau definisi sederhananya penggunaan sekumpulan prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem computer dengan menggunakan software dan tool untuk mengambil dan memelihara barang bukti tindakan kriminal. >> Baca Selengkapnya

Ingin tau lebih jelasnya tentang IT Forensics anda bisa klik Baca Selengkapnya atau mendownloadnya klik disini

Rabu, 16 Oktober 2013

Troubleshooting FlashDisk

USB Flashdisk tidak terbaca,
biasanya ditandai dengan tidak munculnya ikon “removable hardware” pada system tray (taskbar pojok kanan bawah). Selain itu ada juga jenis flashdisk yang muncul tanda ikon flasdisknya namun saat di klik muncul tulisan format dan itu terkadang bisa terjadi karena ada komponen flashdisk yang terbakar .

untuk memperbaiki hardisk yang minta format ,dengan software ini
http://www.ziddu.com/download/9723457/Repair_FlashDisk_v2.9.1.1.zip.html

Tanda lain adalah tidak adanya tanda drive Universal Serial Bus di singkat USB flash disk di Windows Explorer. Masalah ini cukup sering dijumpai pada komputer yang penggunaan sumber daya sistemnya (apalagi RAM) cukup tinggi sehingga pendeteksian keberadaan perangkat baru menjadi terganggu


Beberapa alasan mengapa data bisa hilang adalah karena 
  • Flashdisk tersebut sebelumnya digunakan dikomputer lain yang kelihatannya terserang virus
  • Flashdisk tersebut sebelumnya dalam kondisi baik2 saja, tidak terjadi accident terjatuh, terkena air dan lain2.
  • Ketika flashdisk tersebut akan dibuka dikomputer lain tiba2 windows bilang, " Disk is not Formatted. Do you want to format it? Yes or No "
Jika menemui hal diatas jangan memformat flashdisk anda, atau bahkan membuang flashdisk anda karena mengira flashdisk tersebut rusak. Cobalah melakukan proses troubleshooting dengan cara :
  • Siapkan komputer yang sudah memiliki antivirus yang sudah ter-update, untuk yang gratisan anda bisa pakai anvir. Sekali lagi jangan lupa update dulu, karena pada waktu restorasi file2 anda tersebut, virus2nya juga ikut terestorasi, salah2 komputer anda nantinya kemasukan virus kalau antivirus anda dalam kondisi lemah.
  • Tancapkan flashdisk tersebut, tidak usah diformat, kalau keluar pesan: Disk is not Formatted. Do you want to format it? Yes or No tekan esc/cancel aja.
  • Siapkan Program Recover My Files untuk membantu mengembalikan data kita. Untuk dapat merestorasi data, anda perlu program tersebut yang full version, anda dapat beli atau cari di-net bajakannya.
  • Buka Program Recover My Files, skip aja startupnya, terus klik Complete Format Recover, Next, lalu pilih/centang drive dimana flashdisk anda berada, misal F: (karena drive tersebut terdetek sebagai belum terformat, maka format drive flashdisk anda biasanya raw), klik Next, terus Start. Biarkan Program Recover My Files mencari file2 anda. Setelah ditemukan cawang file2 yang ingin anda recover, simpan di harddisk komputer anda, jangan diflashdisk yang bersangkutan.
  • Pada proses menyimpan hasil search lost file ke komputer ini biasanya terdapat juga file2 yang terinveksi virus, ketika antivirus anda tiba2 keluar dan memberitahu ada virus, jangan ragu2 pilih option untuk delete file tersebut.
  • Setelah proses ini selesai, anda lihat dulu hasil recoverinya, kalau sudah sip, anda tinggal format flashdisk anda kemudian mengembalikan file2 hasil recoveran ke flashdisk semula.



SUMBER : 

Jumat, 11 Oktober 2013

Tugas SoftSkill 2 Etika Profesi

Modus Kejahatan
Dalam Teknologi Informasi
( Cyber Crime )


Nama : Rama Anggoro
Kelas : 3 DC 02
NPM : 45111813



TUGAS SOFTSKILL 2 ETIKA PROFESI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013




Kebutuhan akan teknologi Jaringan Komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui Internet pula kegiatan komunitas komersial menjadi bagian terbesar, dan terpesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace, apapun dapat dilakukan. Segi positif dari dunia maya ini tentu saja menambah trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentuk kreatifitas manusia. Namun dampak negatif pun tidak bisa dihindari. Tatkala pornografi marak di media Internet, masyarakat pun tak bisa berbuat banyak. (* = hal 2)

PENGERTIAN CYBERCRIME

        Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. Beberapa pendapat mengindentikkan cybercrime dengan computercrime. The U.S. Department of Pengertian tersebut identik dengan yang diberikan Organization of European Community Development, yang mendefinisikan computer crime sebagai: “any illegal, unehtical or unauthorized behavior relating to the automatic processing and/or the transmission of data”. Adapun Andi Hamzah (1989) dalam tulisannya “Aspek-aspek Pidana di Bidang komputer”, mengartikan kejahatan komputer sebagai: ”Kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara illegal”, dari beberapa pengertian di atas secara ringkas dapat dikatakan bahwa cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi.


JENIS CYBERCRIME

         Berdasarkan jenis aktifitas yang dilakukannya, cybercrime dapat digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
a. Unauthorized Access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.
b. Illegal Contents
Merupakan kejahatn yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum, contohnya adalah penyebaran pornografi.
c. Penyebaran virus secara sengaja
Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.(** = hal 3)

CONTOH KASUS CYBERCRIME DI INDONESIA

A. Pencurian dan Penggunaan Account Internet Milik Orang Lain
Salah satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang “dicuri” dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, “pencurian” account cukup menangkap “userid” dan “password” saja. Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya “benda” yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunan dibebani biaya penggunaan acocunt tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun yang pernah diangkat adalah penggunaan account curian oleh dua Warnet di Bandung.

B. Membajak Situs Web
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan. Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik di Indonesia menunjukkan satu (1) situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat digunakan untuk menjerat cracker ini?

C. Probing dan Port Scanning
Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan “port scanning” atau “probing” untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mail server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci (menggunakan firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah mencurigakan.(*** = hal 7)


KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat kami simpulkan,Cyber crime merupakan kejahatan yang timbul dari dampak negative perkembangan aplikasi internet. Sarana yang dipakai tidak hanya komputer melainkan juga teknologi, sehingga yang melakukan kejahatan ini perlu proses belajar, motif melakukan kejahatan ini disamping karena uang juga iseng. Kejahatan ini juga bisa timbul dikarenakan ketidakmampuan hukum termasuk aparat dalam menjangkaunya. Kejahatan ini bersifat maya dimana si pelaku tidak tampak secara fisik.

DAFTAR PUSTAKA






Catatan : tanda bintang 1, 2 dan 3 (*, ** & ***) untuk lebih lanjutnya lihat sesuai halaman yang tertulis setelah tanda bintang di file PDF yang bisa kalian download di sini. KLIK DI SINI UNTUK DOWNLOAD




Rabu, 02 Oktober 2013

Tugas Softskill 1 Etika Profesi

Etika Profesionalisme 

Pada Bidang Teknologi Informasi





Nama : Rama Anggoro

NPM : 45111813

Kelas : 3 DC 02
  


TEKNIK KOMPUTER

UNIVERSITAS GUNADARMA

2013



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
      Seiring perkembangan teknologi para profesional di bidang komputer sudah melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan terhormat di kalangan masyarakat, oleh karena alasan tersebut. Mereka memiliki tanggung jawab yang tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para profesional menemukan diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain, mencakup pekerja dan pekerjaan, klien dan profesional, profesional dengan profesional lain, serta masyarakat dengan profesional. Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam menjalankan suatu pekerjaan. Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut.
     Kode etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menegaskan mengenai perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
     Makalah Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme dan Teknologi Informasi ini akan mencoba membahas beberapa pokok permasalahan dimulai dari pekerjaan, profesi, profesionalisme, dan teknologi informasi serta beberapa fenomena yang muncul terkait dengan pengintegrasian teknologi dalam kehidupan umat manusia.

1.2 Perumusan Masalah
      Dari uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas, yaitu bagaimana hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi?

1.3 Tujuan Penulisan
      Tujuan penulisan makalah Hubungan Antara Pekerjaan, Profesi, Profesionalisme dan Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :
      A. Menjelaskan tentang pengertian pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi.
      B. Memberikan pemahaman tentang bagaimana hubungan antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi.

BAB 2
PEMBAHASAN


2.1  Profesionalisme
       Dalam Kamus Kata-Kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia, karangan J.S. Badudu (2003), definisi profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional. Sementara kata profesional sendiri berarti bersifat profesi, memiliki keahlian dan keterampilan karena pendidikan dan latihan beroleh bayaran karena keahliannya itu. Definisi di tersebut dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua criteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran). Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan, Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.

2.2 Etika Profesi
      Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
      Menurut Martin [1993], etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the performance index or reference for our control system”. Etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial(profesi) itu sendiri.
Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan keahlian (Wignjosoebroto, 1999). (* = hal 5

2.3 Teknologi Informasi
      Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi:
1.  Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995). (** = hal 6)

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
      Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa antara pekerjaan, profesi, profesionalisme dan teknologi informasi saling berhubungan satu sama lain, karena profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang harus dijalankan dengan sesuai dengan etika dan garis-garis profesionalisme, dalam hal ini adalah profesionalisme dalam menjalankan suatu profesi di bidang teknologi informasi. Mustahil perkembangan TI saat ini terjadi jika tidak ada profesionalisme para pelaku di bidang TI. 
      Dengan etika profesi diharapkan seseorang dapat menjalankan profesinya secara profesional, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan. Maka sebagai manusia mungkin terkadang banyak hal yang menarik perhatian kita untuk menjadi sukses, bahkan bidang IT pun sangat berpotensi tetapi apakah kita harus menghalalkan segala cara untuk sukses dan melupakan etika dalam berprofesi itu sendiri ? jawaban hanya terdapat pada hati kita masing-masing sangat diharapkan jawaban itu tidak hanya dimulut saja tetapi juga dapat kita realisasikan. semoga kita tetap menjadi manusia yang memiliki etika dalam berprofesi.


3.2 Daftar Pustaka
  • Aziz, Kemal. 2010. Etika Profesi dalam Dunia Bisnis dan Teknologi Informasi. Jakarta : Pembelajar Presindo. (Jumat/27 /September /2013 /08:25)
  • Wahyono, Teguh. 2006. Etika Komputer  dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. (Jumat/27 /September /2013 /08:25)
  • http://imamunas09ti.blogspot.com/2012/01/peran-etika-dan-profesionalisme-di.html (Selasa/01 /Oktober/2013/21:31)


Catatan : tanda bintang 1 dan 2 (* & **) untuk lebih lanjutnya lihat sesuai halaman yang tertulis setelah tanda bintang di file PDF yang bisa kalian download di sini. KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD








Jumat, 31 Mei 2013

Tugas SoftSkill Kewirausahaan 3


BAB 3



9. Jadwal Kegiatan




Keterangan:
Setiap minggunya diadakan bimbingan TA dengan dosen pembimbing
Hijau              
Iterasi ke-1
Kuning            Iterasi ke-2
Merah Muda  Iterasi ke-3
Merah Tua     Iterasi ke-4


10. Rencana Anggaran Biaya





11. Daftar Pustaka





Senin, 29 April 2013

Tugas Softskill Kewirausahaan 2

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

" APLIKASI ANDROID UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI PEMESANAN BARANG DARI CUSTOMER "



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir “Aplikasi Android Untuk Mendapatkan Informasi Pemesanan Dari Customer. Proposal Tugas Akhir ini merupakan bahan pertimbangan dalam rangka penyusunan Tugas Softskill.
Saya mengucapkan terima kasih khususnya kepada ibu Dyah Cita Irawati, yang telah memberikan pengarahan kepada kami untuk belajar membuatan proposal Tugas Akhir ini. Kami juga turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu, sehingga proposal ini selesai dibuat.
Kami menyadari bahwa Proposal Tugas Akhir ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperbaiki isi proposal ini. Semoga Proposal Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1

1. Judul

2. Latar Belakang Masalah

3. Rumusan Masalah

4. Batasan Masalah

5. Tujuan

BAB 2

6. Overview Sistem

7. Metode Kerja

8. Metodologi Pelaksanaan

BAB 3

9. Jadwal Kegiatan

10. Rencana Anggaran Biaya

11. Daftar Pustaka



BAB 1

1.   Judul

Aplikasi Android Untuk Mendapatkan Informasi Pemesanan Dari Customer”.

2.  Latar Belakang Masalah

Android Adalah OS atau Operating System ( Sistem Operasi ) yang baru pada handphone. Saat ini Android mulai banyak yang memanfaatkan untuk melengkapi gaya hidup serta kebutuhan orang-orang yang suka terhadap perkembangan teknologi.
Dengan memanfaatkan hal itu, banyak perusahaan atau developer yang membuat dan mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan hal tersebut, maka saya terinspirasi untuk membuat suatu aplikasi pada Android sesuai dengan kebutuhan suatu perusahaan. Dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang penjualan suatu barang dalam skala besar yang menginginkan suatu aplikasi yang dapat mempermudah interaksi dan mempunyai hasil yang akurat mengenai informasi pemesanan barang dari customer.
Dan terdapat masalah pada saat pemesanan barang yaitu bagaimana mengetahui sales benar- benar datang secara fisik ke toko yang telah terdaftar pada jadwal kunjungan tanpa menyalahgunakan aplikasi.
Misal dengan barcode yang ada disetiap toko, sales tersebut dapat membuktikan bahwa dia sudah datang secara langsung ke toko itu dengan men-capture barcode tersebut. Akan tetapi jaman sudah maju dan berkembang, barcode pun sudah bisa dibuat sendiri. Oleh karena itu perlu cara lain yang lebih akurat, dan kami mempunyai cara yaitu melalui GPS yang dapat dideteksi oleh aplikasi yang dibuat pada Android.
Sehingga kami membuat aplikasi tersebut dengan nama “Taking Order Based on Android Mobile Application to Get Item Orders Information from Customers” yang akan memecahkan permasalahan dan mengatasi dalam mendapatkan informasi pemesanan barang secara lebih cepat.


3.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.          Merancang dan membuat sistem informasi mengenai toko yang harus dikunjungi untuk mendapatkan informasi pesanan barang dari customer.
2.          Merancang dan membuat sistem informasi pemesanan barang menggunakan GPS dengan android.


4.  Batasan Masalah
Dalam perancangan pembuatan alat ini terdapat beberapa pembatasan masalah, yaitu:
1.       Sistem hanya menangani pemesanan barang.
2.       Sistem mendeteksi sales dengan menggunakan GPS.
3.       Aplikasi ini hanya digunakan untuk suatu perusahaan yang mempunyai pemesanan barang dalam skala besar.


5.                  Tujuan
Tujuan dari system ini adalah :
1.         Untuk membantu sales dalam hal pemesanan barang secara lebih cepat.
2.         Untuk mencegah sales tidak melakukan kunjungan.
3.         Untuk membantu sales dalam mengingatkan toko yang harus dikunjungi agar tidak terlewat.



BAB 2


6.                  Overview Sistem

Sistem ini merupakan arsitektur aplikasi di Android yang akan diterapkan pada aplikasi yang akan kita buat.




           Berdasarkan sistem diatas kemudian diterapkan pada aplikasi yang dibuat mengenai taking order, dimana pemakai aplikasi yaitu seorang distributor dari perusahaan. Dengan memakai aplikasi yang akan kami buat, diharapkan dapat membantu distributor tersebut dalam transaksi dan proses taking order yang dilakukannya terhadap customer pada list pendistribusian barang. Dan dapat dihasilkan data yang lebih akurat dengan penggunaan pendeteksian smart card atau melalui GPS pada android.
            Pertama, seorang distributor mengambil data dari server yaitu list pendistribusian barang kepada customer yang harus dia layani dan dismpan pada aplikasi.
Kedua, distributor datang secara langsung ke toko milik customer, kemudian dengan menggunakan aplikasi ini, distributor tersebut men-scan smart card atau melalui GPS sebagai tanda bukti bahwa dia telah datang secara langsung ke toko itu. Hal ini dikarenakan agar data akurat dan tidak ada penipuan atau kecurangan dari suatu distributor bahwa dia telah datang ke customernya secara langsung.
Untuk transaksi taking order yang dicatat meliputi, jumlah barang, jumlah harga yang harus di bayar customer, tanggal transaksi, dll.
            Ketiga, pada proses taking order selesai, data akan disimpan didalam aplikasi pada storage yang ada pada android. Kemudian setelah dalam jangka waktu tertentu dan data sudah terkumpul, maka masing- masing distributor tersebut setor datanya ke dalam server secara berkala dan terus menerus.




7.                  Metode Kerja

  Metodologi adalah kerangka teoritis yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi. Metode penelitian sangat penting karena baik buruknya hasil penelitian tergantung dari metodologi yang digunakan.
Metodologi dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut.
1.       Studi literatur
Pada tahap ini akan dilakukan studi terhadap literatur-literatur yang berhubungan dengan Android.
2.       Diskusi kelompok
Diskusi kelompok mengenai materi dan kegiatan yang berhubungan dengan  topik TA.
3.       Bimbingan
Bimbingan tugas akhir dilakukan dengan dosen pembimbing, diantaranya membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan topik tugas akhir.
4.       Pengembangan aplikasi
Metodologi yang akan digunakan dalam pengembangan Sistem ini adalah Iterative and Incremental Development. Model pengembangan Iterative and Incremental Development dikemukakan dalam buku “Applying UML and Pattern” Third Edition oleh Craig Larman. Pada metode Iterative and Incremental Development dilakukan pengorganisasian beberapa tahap pengerjaan yang terkait pada waktu. Satu lamanya pengerjaan tahap-tahap pekerjaan tersebut merupakan satu iterasi.
i.  Iterasi pertama
Pada tahap ini akan dilaksanakan literatur-literatur yang berhubungan dengan pembuatan aplikasi pada Android.
ii. Iterasi kedua
Tahap selanjutnya adalah penerapan konsep pembuatan aplikasi menggunakan Android.
iii.                    Iterasi ketiga
Pengolahan data-data yang diperlukan dan melakukan implementasi coding.


8.                  Metodologi Pelaksanaan

Metodologi adalah kerangka teoritis yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi. Metode penelitian sangat penting karena baik buruknya hasil penelitian tergantung dari metodologi yang digunakan.
Metodologi yang akan digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah Iterative and Incremental Development. Model pengembangan Iterative and Incremental Development dikemukakan dalam buku “Applying UML and Pattern” Third Edition oleh Craig Larman. Pada metode Iterative and Incremental Development dilakukan pengorganisasian beberapa tahap pengerjaan yang terkait pada waktu.

5.       Requirement
Requirement merupakan tahap untuk memahami sistem yang ada dan yang akan dibuat. Agar mencapai tujuan dilakukan pemodelan sistem dengan menggunakan modelling tools. Setelah memodelkan sistem, selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan..

6.       Design
Design merupakan tahap untuk merancang sistem yang sesuai dengan requirement yang telah ditentukan. Aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini adalah perancangan basis data, perancangan struktur data, perancangan user interface, perancangan arsitektur aplikasi.

7.       Implementation & Test & Integration & More Design
Implementation & Test & Integration & More Design merupakan tahap mengimplementasikan komponen-komponen yang telah dibuat pada tahap perancangan ke dalam bahasa pemrograman, melakukan pengetesan pada hasil implementasi, mengintegrasikan hasil dari berbagai tahap pekerjaan baik dalam iterasi yang sama maupun dari iterasi yang sebelumnya, dan melakukan perancangan ulang apabila terdapat ketidaksesuaian dengan system yang diharapkan.

8.       Final integration and system test
Final integration and system test merupakan tahap pengitegrasian system baik dengan yang berada pada iterasi yang sama setelah di-design ulang maupun dengan yang berada pada iterasi yang sebelumnya dan pengetesan pada system yang telah di integrasikan.

BAB 3
Lihat di link ini : Tugas SoftSkill Kewirausahaan 3