Jumat, 20 April 2012


Kasus Munir Upaya Melemahkan Kekuatan Ketahanan nasional

Upaya melemahkan kekuatan-kekuatan nasional ini juga telah diawali pada institusi TNI. Menurut
rangkaian peristiwa yang terjadi di dalam negeri, sangat logis dan masuk akal jika kemungkinan
besar ada upaya Balkanisasi di Indonesia. Mungkin kita masih ingat beberapatahun silam,
ada sekelompok LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dengan berapi-api menuntut
pembubaran Komando Teritorial (Koter).Padahal Koter merupakan gelar kekuatan TNI AD 
di seluruh wilayah Indonesia.

Analisa :
Bagi masyarakat yang peduli informasi, mengikuti dan menyimak proses hukum kasus Munir sungguh menarik. Sidang kasus Munir yang melibatkan Muchdi PR. Sebagai tersangka sampai pada tahap mendengarkan keterangan saksi-saksi. Tiba giliran Koordinator Kontras, Usman Hamid maju sebagai saksi. Usman dengan yakin menyatakan, bahwa BIN sebagai institusi, terlibat dalam pembunuhan aktifis HAM, Munir. Usman sangat yakin akan hal itu, karena TPF (Tim Pencari Fakta) kasus Munir, pernah menerima surat yang diketik “seseorang” (tanpa identitas).

Masyarakat hendaknya juga tidak terprovokasi oleh pernyatan-pernyataan negatif terhadap BIN yang sejatinya pernyataan tersebut belum tentu dijamin kebenarannya. Masyarakat menunggu kinerja aparat hukum Indonesia untuk dapat bertindak dan berbuat secara professional dan proporsional tanpa tekanan atau intervensi dari manapun atau siapapun. Bagaimanapun juga hukum Allah tetap berlaku bagi umatnya, bahwa kebenaran itu pasti akan mendapat kemenangan.

Sumber :  http://www.mimbar-opini.com

Tidak ada komentar: